Wingko Babat Ternyata Bukan Makanan Khas Semarang?

Wingko babat adalah kue manis berbentuk lempeng bundar dari kelapa yang terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang. Jika mampir ke toko oleh-oleh di Semarang, pasti jajanan yang satu ini ada. Biasanya dikemas satu per satu dengan kantung kertas kecil, kemudian ditempatkan dalam wadah kotak atau tas kertas ukuran sedang. Makanan ini dibuat dari bahan-bahan khas Indonesia seperti kelapa parut, gula pasir, tepung ketan putih, santan, telur ayam, dan daun pandan. Dulu wingko babat hanya dibuat dengan rasa kelapa dan aroma pandan. Namun sekarang sudah bisa mendapatkan wingko babat rasa cokelat, pandan, durian, pisang, hingga nangka.

Wingko biasanya berbentuk bundar, disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil – kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini memiiki citarasa yang manis sekaligus gurih. Harga wingko babat pun bervariasi, tergantung pada tempat penjualan dan merknya.

Wingko yang paling terkenal memang diproduksi di Semarang. Sehingga banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini.  Meski, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat, sebuah daerah kecil di Lamongan, Jawa Timur. Wingko babat ini merupakan kudapan asli asal kota Babat, Lamongan, Jawa Timur. Masyarakat setempatnya biasa menyebut kudapan ini dengan nama kue wingko.

Pada masa perang dunia ke II, sekitar pada tahun 1944, sebuah keluarga etnis Tionghoa bermigrasi dari kota Babat menuju Semarang. Sepasang suami istri tersebut bernama The Ek Tjong ( D Mulyono ) dan Loe Lan Hwa. D Mulyono dan istrinya membuat wingko babat karena warisan dari orang tuanya. Keduanya melihat peluang bisnis, karena di kota Semarang belum mengenal kue wingko. Maka dua tahun kemudian keduanya mulai merintis usaha penganan yang diberi nama wingko babat.

Dibantu oleh suaminya, Loe Lan Hwa mulai menjajakan wingko di kota Semarang. Mereka menjual kue ini dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah, selain itu mereka juga menitipkan wingko pada kios-kios di sekiratan stasiun kereta api dan terminal bus. Hal itu yang membuat wingko ini terkenal sebagai salah satu makanan yang ditawarkan kepada penumpang sebagai oleh-oleh atau makanan khas Semarang. Jadi, mengapa dinamakan wingko babat, karena asal kue ini semula memang dari kota Babat, meski pada akhirnya populer di kota Semarang.

Komentar