SEWA INNOVA REBORN SEMARANG – Ford Motor Company, salah satu produsen mobil terkemuka di dunia, menghadapi tantangan yang signifikan terkait produksi Ford F-150 Lightning, varian truk pickup listrik mereka. Meskipun Ford F-150 Lightning menerima sambutan yang positif dan minat yang tinggi dari konsumen, perusahaan ini masih menghadapi kerugian dalam proses produksinya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kerugian ini adalah biaya produksi yang tinggi. Ford F-150 Lightning merupakan truk pickup listrik yang menawarkan kinerja luar biasa dan fitur-fitur inovatif. Namun, teknologi canggih yang digunakan dalam kendaraan ini memerlukan investasi yang besar dalam pengembangan dan produksi. Biaya-biaya tersebut menjadi beban bagi perusahaan, mengakibatkan penurunan margin keuntungan.
nilai kerugiannya sendiri mencapai sekitar Rp 45 triliun di kuartal pertama 2023. Namun begitu pihak Ford tidak serta merta menghentikan produksi maupun pengembangan mobil listrik maupun energi ramah lingkungan lainnya. Namun kerugian tersebut masih bisa di cover oleh Ford divisi lainnya, karena Ford telah membagi 3 divisi untuk produk mereka yaitu Ford Blue (gas/hybrid), Ford Model e (mobil listrik), dan Ford Pro (mobil komersial).
Selain itu, Ford juga menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan yang tinggi untuk Ford F-150 Lightning. Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Ford tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memperbaiki produksi Ford F-150 Lightning. Perusahaan ini menyadari pentingnya mobil listrik dalam masa depan industri otomotif yang berkelanjutan. Dengan melakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan, Ford berharap dapat mengatasi hambatan produksi dan meningkatkan keuntungan mereka.