RENTAL MOBIL SEMARANG – Semakin bertambah usia mobil maka semakin perlu di perhatikan perawatan pada mobil tersebut, terutama pada bagian cairan pada mobil, antara lain minyak PS, radiator, freon, oli kompresor AC, oli mesin, oli transmisi gardan, dan minyak rem.
Membahas tentang minyak rem biasanya orang menyepelekannya. Di anggap masih sesuai dengan indikator maka tidak perlu di ganti, padahal mobi sudah 5 tahun. Tentunya hal tersebut berbahaya, pasalnya kemampuan pengereman kendaraan akan berkurang, lantas berepakah idealnya?
Di kutip dari otodriver.com bahwa sebenarnya minyak rem dibuat dari bahan dasar ethylene glycol. Material ini mampu berkerja dalam temperatur tinggi, namun memiliki kadar air yang cukup tinggi, sehingga lama-kelamaan dapat menguap. Oleh sebab itu efek negatif lain dari dari minyak rem ini adalah menyebabkan karat sehingga kemampuan cairan untuk menjalankan fungsi rem menjadi berkurang.
Agar selalu optimal, minyak rem harus diganti secara berkala untuk menjaga kualitas pengeremannya. “Setidaknya minyak rem selalu diganti secara rutin setiap 50 ribu km. Penggantian ini dilakukan secara menyeluruh mulai minyak yang berada pada master rem atas hingga minyak yang berada di jalur rem,” ungkap Tri Handoko dari bengkel CBX, di bilangan Jatiwaringan, Bekasi ini.
“Boleh dikatakan bahwa penggantian ini bagai cuci darah sehingga jalur rem bersih dari kandungan air dan residu,” sambungnya. Saat mengganti minyak rem, disarankan menggunakan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh pabrikan, semisal minyak rem DOT 4 diganti dengan spesifikasi yang sama.
image source : autobild.com.mx