SEWA ELF – Mobil listrik memang menyenangkan, namun untuk hijrah ke EV di saat ini kita menghadapi setidaknya ada 3 problem. Apa saja itu? pertama adalah harga baterai yang cukup mahal. Seperti yang kita ketahui bahwa jika sebuah produsen mengeluarkan 1 mobil dengan basis yang salah namun 2 tipe yaitu mobil ICE dan EV maka harga mobil EV bisa 2x lipat lebih mahal, hal itu di sebabkan karena komponen baterai yang mengambil banyak biaya.
Masalah kedua adalah lama pengisian. Walaupun EV sekarang fast charging tetap saja di banding mobil ICE lebih cepat mengisi. Maka dari itu di Statiun Pengisian Mobil Listrik yang modern di desain senyaman mungkin, jadi saat pemilik mengisi baterai ia bisa keluar ke cafe atau minimarket hanya untuk sekedar rehat sejenak minum kopi atau membeli camilan.
Masalah ketiga range anxiety. Jadi ada rasa khawatir apakah mobil ini bisa sampai ke stasiun pengisian listrik berikutnya sebelum kehabisan baterai. Sebenarnya wajar sih, karena kita semua kan baru permulaan, coba aja kita beli HP baru lalu kita camping dan HP tersebut baterainya tersisa 10%, panik bukan? walaupun HP tersebut punya time estimasi konsumsi daya.
Omong-omong fitur apa yang sangat jarang di HP entry level dengan HP flagship? RAM besar? salah. Kamera besar? salah, baterai besar? tidak, Fast charging? ya terkadang sih. Procie Gaming? ya terkadang sih. Tapi jawaban yang tepat adalah wireless charging. Nah bagaimana jika mobil EV di pasang wireless charging? pasti akan menarik bukan. Masalah poin ke 2 & 3 terselesaikan. Lantas, emangnya bisa ya pasang wireless charging di mobil? bisa donk.
sewa isuzu elf demak kendal ambarawa
sewa elf short demak kendal ambarawa
sewa elf demak kendal ambarawa
Di AS, Indiana Departement Transport (INDOT) bermitra dengan Universitas Purdue dan perusahaan Jerman bernama Magment untuk menguji jalan baru berteknologi tinggi yang secara otomatis mengisi baterai EV yang dilengkapi dengan penerima tertentu. Jika pengujian berhasil, INDOT berencana untuk memperluas. Magment mengatakan produk ini memiliki tingkat efisiensi 95%, tingkat konduktivitas termal yang tinggi dapat menahan semua kondisi cuaca, tidak memerlukan biaya lebih untuk digunakan daripada bahan bangunan jalan standar, dan aman dari vandalisme.
Startup Israel ElectReon, yang didirikan oleh Oren Ezer pada tahun 2013, telah melapisi jalan sepanjang 6 kilometer di Israel dan Swedia untuk membuktikan kelayakan ide tersebut. Ini akan segera menyematkan jalan raya di Italia dan Jerman dengan teknologi induksinya juga. Uji coba 2018 perusahaan di Tel Aviv sukses, dan sekarang berusaha mengubah jalan di seluruh Eropa. Pengisian daya ElectReon saat bepergian akan memungkinkan EV memiliki cadangan daya yang jauh lebih kecil, menurunkan biaya kendaraan jauh lebih murah dibandingkan dengan baterai ukuran penuh. Menarik bukan? semoga bisa Indonesia bisa menyusul di pusat-pusat kota besar dan jalan-jalan tol padat.