RENTAL MOBIL SEMARANG -Seperti yang kita tahu bahwa jalan tol masih saja menyisakan kemacetan, beberapa penyebabnya adalah pintu keluar tol/masuk tol yang sudah macet, banyaknya kendaraan besar yang berjalan lambat menyebabkan laju kendaraan terhambat dan yang terakhir adalah pintu tol. Yang akan kita bahas kali ini adalah pintu tol tersebut. Jalan yang harusnya lancar bebas hambatan, terkendala dengan membayar tol, terlebih lagi jam berangkat/pulang kantor.
Di kutip dari cnnindonesia.com bahwa Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) menargetkan proses migrasi pembayaran tol yang selama ini tunai menjadi non tunai bisa rampung 100 persen pada Maret ini. Direktur Consumer Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Anggoro Eko Cahyo mengatakan saat ini masih ada enam ruas tol di Jawa yang belum menggunakan e-toll di Gerbang Tol Otomatis (GTO).
“Diharapkan Maret ini sudah bisa semua. Masih tersisa sekitar enam ruas, masih ada di Surabaya, Semarang, Jagorawi masih ada satu, tapi intinya Maret ini selesai,” ujar Anggoro kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/3). Anggoro mengatakan, finalisasi integrasi operasi uang elektronik (e-money) antar bank Himbara juga dalam rangka menyambut integrasi sistem pembayaran secara nasional (National Payment Gateway/NPG) yang digagas oleh Bank Indonesia (BI).
Setelah NPG rampung secara payung hukum, menurutnya Himbara akan memperluas integrasi pembayaran non tunai di ruas tol luar Pulau Jawa. “Soal NPG itu nanti, di Bali itu sudah ada. Namun yang penting yang sudah masuk pipeline enam ini saja dulu dituntaskan,” ujar anggota Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) tersebut.
Untuk urusan investasi, Anggoro menyebut Himbara tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk menyediakan GTO di setiap ruas jalan tol. Pasalnya hal tersebut merupakan wewenang dan tanggungjawab operator jalan tol masing-masing. “Karena dia investasi itu ketika dia bangun tol dia langsung bangun tolnya, bank tinggal menyediakan terminalnya saja,” jelasnya.
Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (Persero) melansir, meski telah menjamin seluruh gardu yang disediakan pihaknya bisa mengakses pembayaran e-toll, namun tidak bisa dipungkiri bahwa minat masyarakat dalam menggunakan e-toll masih sangat minim.
Jasa Marga mencatat, penetrasi penggunaan e-toll tahun lalu hanya sebesar 24,33 persen dari seluruh transaksi di jalan tol. Artinya 75,67 persen pengguna jalan tol masih menggunakan uang tunai untuk bertransaksi di gardu manual.
Sebenarnya masih ada sistem yang lebih efektif lagi, yaitu menggunakan semacam RFID, jadi saat melewati palang pembayaran mobil tidak perlu berhenti seperti GTO, tetapi hanya perlu berjalan merayap dimana sensor tersebut saling terkoneksi untuk nantinya saldo pelanggan akan berkurang, tetapi perangkat tersebut masih mahal dan perlu adanya 2 perangkat yaitu pada mobil itu sendiri dan pada palang pembayaran tol.